Ingin Membeli Properti Murah Dengan Lokasi Strategis.
MENCARI dan memilih perumahan seperti halnya mencari jodoh. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih lokasinya.
Generasi tua suku Jawa sering kali menyamakan rumah dengan “pulung”,
yakni anugerah bagi mereka yang memang berjodoh. Menurut kepercayaan
mereka, orang yang membeli rumah, baik rumah baru maupun second, berarti mendapat “pulung”.
Untuk bisa membeli rumah pun harus ada usaha tertentu dari orang yang
bersangkutan karena rumah tidak tersedia begitu saja bagi mereka yang
mampu membelinya.
Banyak pilihan
Karena membeli rumah harus “cocok” dengan pembeli, maka Anda yang
berkehendak membeli rumah tentunya akan mencari rumah yang “cocok”
dengan Anda.
Saat ini ada banyak sekali rumah yang ditawarkan penjual, baik yang
berada di dalam kompleks perumahan, maupun di luar kompleks perumahan.
Rumah-rumah itu ditawarkan oleh banyak pihak, antara lain pengembang
perumahan itu sendiri, broker properti, dan orang yang akan menjual
rumahnya.
Melihat fungsi rumah sebagai tempat berlindung dan ditinggali selamanya,
maka memilih rumah harus dilakukan dengan langkah hati-hati dan bijak.
Dengan tawaran yang beragam, pilihan Anda menjadi lebih luas.
Dalam memilih rumah di perumahan, yang perlu diingat adalah faktor
lokasi sebagai faktor utama dalam memilih rumah. Setelah mendapatkan
lokasinya, baru Anda menentukan perumahan mana yang akan Anda pilih.
1. Lihat siapa pengembangnya
Rumah sebagai unit properti—khususnya yang dibeli dengan kredit—akan
melibatkan komitmen jangka panjang. Di sinilah unsur kepercayaan
berperan penting dalam bisnis peroperti. Ketika Anda menyerahkan uang
tanda “jadi” dan uang muka, berarti Anda percaya bahwa pengembang akan
menjaga kepercayaan Anda.
Maka pertimbangkan pengembang yang bisa dipercaya ketika memilih unit
properti di sebuah lokasi. Caranya? Cari informasi apakah pengembang
yang bersangkutan dapat tepat waktu dalam membangun dan menyerahkan
produknya (rumah) dalam proyek sebelumnya. Kalau perlu Anda mengecek
apakah pengembang tersebut mempunyai cacat atau tidak dalam memenuhi
janji pada saat serah terima rumah. Hal ini penting mengingat banyaknya
pengembang yang melakukan wanprestasi. Dalam beberapa kasus hukum juga
terjadi bahwa pengembang tidak kunjung membangun rumah.
2. Lihat tema dan masterplan proyek perumahan
Dengan simulasi komputer, Anda dapat melihat brosur yang disodorkan
pengembang dengan visualisasi yang dapat menggambarkan tema dan
masterplan perumahan itu. Keduanya merupakan identitas proyek perumahan.
Kalau tema dan masterplan-nya adalah kota taman, maka di lokasi itu
tentunya tidak dibangun kawasan industri.
Pembangunan kawasan industri di sebuah wilayah mungkin akan membuat
wilayah tersebut menjadi bising, tetapi peluang bisnisnya besar kalau
harga properti di wilayah tersebut meningkat. Di sisi lain, kota taman
mungkin menawarkan lingkungan hunian yang tenang, tetapi harga
propertinya mungkin juga akan “tenang-tenang” saja. Oleh karena itu,
cari lokasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Info Selengkapnya hanya disini http://www.propertykita.com/cari/rumah-murah-di-bandung.html
agan Di jual Rumah minimalis http://www.propertykita.com/cari/harga-rumah-minimalis.html
BalasHapus